Adanya lembaga “SurveiRp” atau lembagi survei bayaran yang bekerja karena pesanan turut membantu elektabilitas partai korup tetap berada di jajaran atas.
Analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun mengurai sejumlah alasan atau penyebab elektabilitas partai yang banyak kadernya terlilit kasus korupsi masih berada di papan atas.
Pertama, karena masyarakat umum yang terjaring sample survei kemungkinan adalah masyarakat yang apolitik.
“Tidak memiliki cukup pengetahuan tentang politik saat ini termasuk informasi tentang partai paling korup,” ujar Ubedilah dilansir RMOL, Selasa (24/8).
Selanjutnya, kata Ubedilah, adalah masyarakat secara umum belum mampu mencerna dan mengambil sikap untuk memberi hukuman bagi partai yang melakukan korupsi paling jahat sepanjang sejarah republik, yaitu korupsi uang bansos yang seharusnya untuk rakyat miskin.
Secara moral dan dalam perspektif perilaku pemilih, mestinya masyarakat kecewa dengan partai yang korupsi uang untuk rakyat miskin.
“Rakyat seharusnya memberi sanksi kepada partai yang korup itu dengan sikap tidak lagi memilih partai penguasa yang korup itu,” sambung Ubedilah.
Kemudian, kata Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels) ini, adalah menggambarkan bahwa antara rakyat dengan partai tersebut sama-sama berwatak koruptif.
“Partainya korup rakyatnya juga senang dengan korupsi. Ini perilaku yang sangat menjijikan sekaligus mengerikan bagi masa depan negara. Maknanya negara sudah rusak secara moral karena elit dan rakyatnya sama-sama senang korupsi,” kata Ubedilah.
Terakhir adalah jika rakyat secara empirik masih rasional, bersikap kritis dan antikorupsi, maka tingginya elektabilitas partai penguasa yang korup bukan realitas yang sebenarnya.
“Artinya ada kemungkinan survei yang dilakukan adalah survei bayaran, SurveiRp yang menggadaikan prinsip-prinsip kebenaran ilmiah. Ini tentu lebih miris karena dilakukan kelompok yang mengaku lembaga penelitian,” pungkas Ubedilah.
(hajinews)
Polemik Draf RUU Ketahanan Keluarga
22 Feb 2020 | 639
Draf RUU Ketahanan Keluarga menjadi polemik akhir - akhir ini. Pasalnya, setelah peraturan tentang kewajiban isteri yang harus berada dirumah menjadi polemik, kini muncul polemik baru dalam ...
Yuk Buat Minuman Pereda Gejala Omicron
31 Jan 2022 | 194
Gejala pasien yang terinfeksi omicron dilaporkan mirip dengan gejala flu biasa. Salah satu gejalanya, yakni radang tenggorokan. Seseorang yang mengalami radang tenggorokan akan mengalami ...
Hilangkan Kantung Mata yang Mengganggu Penampilan dengan 5 Cara Alami
13 Jul 2022 | 22
Tіdаk dapat dіmungkіrі, wajah mеmаng mеmеgаng реrаnаn penting dаlаm uѕаhа kecantikan wаnіtа. Itulah sebabnya kеnара bаnуаk wаnіtа tеrlіhаt аkrаb dengan ...
Poster Surya Paloh Kritik Pemerintah
9 Maret 2020 | 1223
Baru - baru ini tersebar sebuah poster yang menampilkan Surya Paloh yang memberikan kritik kepada pemerintah Jokowi yang salah satu pesannya adalah menolak Omnibus Law. Namun, hal itu ...
Jangan Minum Sembarangan Tanpa Resep Dokter! Jenis Obat Ini Dapat Merusak Ginjal Anda
1 Jul 2022 | 75
Obat-obatan kimia biasa kita konsumsi ketika sakit. Sudah diketahui bahwa minum obat kimia tak bisa dikonsumsi dan dilakukan sembarangan tanpa resep dan arahan ...
Sewa Alphard Depok Rekomen Banget Deh
14 Jul 2021 | 520
Sekarang ini sewa mobil adalah salah satu pilihan yang tepat jika anda mau liburan bareng keluarga atau dengan teman-teman. Mobil adalah salah satu moda transportasi pilihan yang tepat ...